Assalamu'alaikum Ahlan Wasahlan

Tugas Individu 1



Nama : Nina Nursartika

NPM : 14609577

Kelas : 3SA03

Subject : Kepariwisataan (Tugas Individu 1)


Batavia Lama Alias Kota Tua


Tentu kita pernah mendengar beberapa tempat dijakarta yang dijadikan objek wisata, salah satunya yaitu kota tua; wilayah kecil di Jakarta yang awalnya dijuluki Batavia lama. Konon katanya banyak turis-turis asing yang mengunjungi tempat tersebut, terketuklah hati saya untuk mendatangi tempat itu. Tepatnya 2 minggu setelah lebaran tahun 2011 saya bersama saudara perempuan saya pergi kesana dengan mengendarai kendaraan umum. Adalah pertama kalinya saya mengunjungi tempat tersebut, setibanya kami disana, kami pun terbelalak melihat tempat itu. Awalnya kami berpikir kota tua seperti halnya kebun raya bogor, yang memiliki wilayah yang luas dan tertutup. Kami berkeliling mengunjungi setiap bangunan dan museum-museum disekitar sana.

Kota tua memiliki wilayah yang kecil sekitar 1,3 km2. Sejarah kota tua dahuli konon ceritanya dijuluki “permata Asia” atau “Ratu dari Timur”pada abad ke-16 oleh pelayar Eropa, Kota tua dianggap sebagai pusat perdagangan untuk Benua Asia karena lokasinya yang strategis dan sumber daya meimpah. Sebagai permukiman penting, pusat kota, dan pusat perdagangan di Asia sejak abad ke-16, Batavia Lama merupakan rumah bagi beberapa situs dan bangunan bersejarah di Jakarta, seperti: Gedung Arsip Nasional, Gedung Chandranaya, Vihara Jin De Yuan (Vihara Dharma Bhakti), Petak Sembilan, Pecinan Glodok dan Pinangsia, Gereja Sion, Tugu Jam Kota Tua Jakarta, Stasiun Jakarta Kota, Museum Bank Mandiri, Museum Bank Indonesia, Standard-Chartered Bank, Kota's Pub, VG Pub Kota, Toko Merah, Cafe Batavia, Museum Sejarah Jakarta atau Museum Fatahillah (bekas Balai Kota Batavia), Museum Seni Rupa dan Keramik (bekas Pengadilan Batavia), Lapangan Fatahillah, Replika Sumur Batavia, Museum Wayang, Kali Besar (Grootegracht), Hotel Former, Nieuws van de Dag, Gedung Dasaad Musin, Jembatan Tarik Kota Intan, Galangan VOC, Menara Syahbandar, Museum Bahari, Pasar Ikan, Pelabuhan Sunda Kelapa, Masjid Luar Batang.

Adapun saat ini, banyak bangunan dan arsitektur bersejarah yang memburuk kondisinya, seperti: Museum Sejarah Jakarta (bekas Balai Kota Batavia, kantor dan kediaman Gubernur Jenderal VOC), Museum Maritim Nasional, Pelabuhan Sunda Kelapa, dan Hotel Omni Batavia. Tetapi, masih ada usaha perbaikan Kota Tua, khususnya dari berbagai organisasi nirlaba, institusi swasta, dan pemerintah kota yang telah bekerjasama untuk mengembalikan warisan Kota Tua Jakarta. Tahun 2007, beberapa jalan di sekitar Lapangan Fatahillah seperti Jalan Pintu Besar dan Jalan Pos Kota, ditutup sebagai tahap pertama perbaikan.

Begitulah sejarah dari kota tua, banyak para turis asing maupun local yang berkunjung ketempat tersebut mungkin karena mereka tertarik dan penasaran bagaimana kota tua itu. Adapun kelebihan dari kota tua yaitu tempat yang strategis berada di tengah kota dan banyak bangunan-bangunan bersejarah. Adapun kekurangannya yaitu banyak bangunan yang tidak terurus, banyak sampah dan coretan-coretan anak jalanan di tembok-tembok bangunan tua tersebut.

Berikut saya lampirkan gambar yang saya ambil disana. Mungkin hanya segores cerita yang bisa saya tuangkan disini.


Bagi kalian yang belum pernah mengunjunginya, maka berkunjunglah. Terima kasih.


0 komentar:

Posting Komentar