Rangkuman Materi “Pertentangan-Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat-Masyarakat”
1. Perbedaan Kepentingan
Kepentingan merupakan dasar dari timbulnya tingkah laku individu. Dengan berpegang pada prinsip bahwa tingkah laku individu merupakan cara atau alat dalam memenuhi kebutuhannya, maka kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh individu dalam masyarakat pada hakikatnya merupakan kepuasan pemenuhan dari kepentingan tersebut.Karena setiap individu satu dengan yang lainnya tidak sama persis dalam aspek-aspek pribadinya,maka timbul perbedaan dalam hal kepentingan, antara lain: kepentingan individu untuk memperoleh kasih sayang, harga diri, penghargaan yang sama, perstasi dan posisi, dibutuhkan orang lain, kedudukan didalam kelompoknya, rasa aman dan perlindungan diri, kemerdekaan diri.
Perbedaan kepentingan itu secara langsung menyebabkan terjadinya konflik yang memiliki beberapa fase, yaitu:
• Fase disorganisasi yang terjadi karena adanya kesalah pahaman (akibat pertentangan antara harapan dengan standar normative).
• Fase dis-integrasi(konflik), terjadi karena adanya pernyataan tidak setuju dalam berbagai bentuk seperti timbulnya emosi massa, protes, aksi mogok, pemberontakan, dll.
2. Prasangka, Diskriminasi, dan Ethnosentrisme
Prasangka dan diskriminasi
Perbedaan prasangka dan diskriminasi adalah bahwa prasangka menunjukkan pada aspek sikap sedangkan diskriminasi pada tindakan.
Berikut adalah sebab-sebab terjadinya prasangka dan diskriminasi:
• Latar belakang sejarah,
• Latar belakang oleh perkembangan sosio-kultural dan situasional,
• Bersumber darri factor kepribadian,
• Perbedaan keyakinan, kepercayaan, dan agama.
Berikut usaha mengurangi/menghilangkan prasangka dan diskriminasi:
• Perbaikkan kondisi sosial ekonomi,
• Perluasan kesempatan belajar,
• Sikap terbuka dan saling lapang dada.
Ethnosentrisme
Anggapan suatu bangsa/ras yang cenderung menganggap kebudayaan mereka sebagai suatu yang prima, riil, logis, sesuai dengan kodrat alam dan beranggapan bahwa bangsa/ras lain kurang baik dimata mereka. Akibat dari ethnosentrisme adalah penampilan ethnosentrik yang dapat menjadi penyebab utama kesalah pahaman dalam berkomunikasi.
3. Pertentangan-pertentangan sosial/ketegangan dalam masyarakat
Konflik merupakan suatu tingkah laku yang dibedakan dengan emosi-emosi tertentu yang sering dihubungkan dengan kebencian atau permusuhan pada suatu lingkungan. Adapun cara pemecahan konflik tersebut adalah sebagai berikut:
• Elimination; pengunduran diri salah satu pihak yang terlibat dalam konflik.
• Subjugation atau Domination; pihak yang mempunyai kekuatan terbesar memaksa pihak lain untuk mengalah dan menaatinya.
• Majority rule; suara terbanyak yang ditentukan oleh voting.
• Minority consent; kelompok mayoritas yang menang, namun kelompok minoritas tidak merasa dikalahkan dan menerima keputusan secara sepakat untuk melakukan kegiatan bersama.
• Compromise; semua sub kelompok yang terlibat dalam konflik berusaha mencari dan mendapatkan jalan tengah.
• Integration; pendapat-pendapat yang bertentangan didiskusikan, dipertimbangkan, dan ditelaah kembali sampai kelompok mencapai suatu keputusan memuaskan bagi semua pihak.
4. Golongan-golongan yang berbeda dan integritas sosial
Masyarakat Indonesia tergolong masyarakat majemuk karena memiliki bermacam-macam suku bangsa dan golongan sosial yang disatukan oleh kekuatan nasional yang berwujud Negara Indonesia. Integrasi adalah masalah besar yang dihadapi oleh Indonesia setelah merdeka. Integrasi adalah keserasian persatuan seperti halnya Bhineka Tunggal Ika. Bariable yang menghambat integrasi adalah klaim penguasaan atas wilayah yang dianggap miliknya, isu asli tidak asli berkaitan dengan perbedaan kehidupan ekonomi antara warga Negara Indonesia asli dengan keturunan (Tionghoa, Arab), agama, dan perasangka. Integrasi sosial adalah adanya kerja sama dari seluruh anggota masyarakat mulai dari individu, keluarga, lembaga masyarakat secara keseluruhan. Integrasi nasional adalah masalah yang dialami semua Negara, beberapa permasalahan integrasi nasional adalah:
• Perbedaan ideology,
• Kondisi masyarakat yang majemuk,
• Masalah territorial daerah yang berjarak cukup jauh,
• Pertumbuhan partai politik.
Adapun cara yang dilakukakan untuk mengurangi kesenjangan-kesenjangan itu adalah:
• Mempertebal keyakinan seluruh warga Negara terhadap ideology nasional.
• Membuka isolasi antar berbagai kelompok etnis dan antar daerah/pulau dengan membangun sarana komunikasi, informasi, dan transportasi.
• Menggali kebudayaan daerah untuk menjadi kebudayaan nasional.
• Membentuk jaringan asimilasi bagi berbagai kelompok etnis baik pribumi atau keturunan asing.
Nina Nursartika
NPM: 14609577
Sastra Inggris, 2SA03
0 komentar:
Posting Komentar